BioShaba, Produk UKM Pengolahan Limbah ISB

Unit kerja Pengolahan Limbah merupakan salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa yang ada di Institut Shanti Bhuana. UKM ini didirikan sebagai implementasi Ekonomi Sirkular dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sasaran ke 12 yaitu Konsumsi dan Produksi bertanggung jawab berbasis masyarakat. Sistem Ekonomi Sirkular berprinsip pada 3R ( reduce-reuse-recycle). Sistem Ekonomi Sirkular merupakan sebuah konsep ekonomi yang meregenerasi limbah buangan yang dihasilkan masyarakat / industri. Dalam hal ini penerapan konsep ini lebih berfokus kepada segmen rumah tangga, yaitu limbah buangan sisa makanan yang di olah menjadi produk bernilai jual. Produk yang dihasilkan adalah pupuk cair organik BioShaba. Tujuan memproduksi pupuk cair organik yaitu untuk mengurangi dan memanfaatkan sampah dapur yang dihasilkan setiap hari. Bahan baku dari pupuk cair biasanya terdiri dari : cangkang telur, sayuran hijau, dan sisa-sisa tulang. Proses pembuatan dilakuakan dengan cara fermentasi sampah organik yang dicampur dengan EM4 (Effective Microoragnism 4) yang berfungsi untuk mengurai zat-zat alami dalam sampah yang dapat menghasilkan cairan yang akan dipergunakan sebagai pupuk cair, cairan tersebut juga dicampur dengan Mollase ( produksi sendiri ) yang berfungsi untuk menambah nutrisi dalam kandungan pupuk cair tersebut .

Kalista ( manajemen 2018 ) selaku koordinator UKM pengolahan limbah memaparkan apa manfaat dari produk tersebut, yaitu, “Manfaat pupuk cair BioShaba ini yaitu untuk mempercepat pertumbuhan pada tanaman, menyuburkan tanah dan tanaman, serta dapat menambah pertumbuhan batang dan buah pada tanaman, kami dari tim UKM pengolahan limbah pun masih terus melakukan riset dan pengembangan yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan produktifitas dari hasil limbah rumah tangga”. Beberapa konsumen juga memberikan testimoni kepada UKM pengolahan limbah, yaitu : “Setelah satu bulan menggunakan pupuk cair BioShaba ini manfaat yang didapatkan yaitu pupuk cair BioShaba ini dapat  memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur sehingga mudah diolah, kesuburan tanah juga meningkat, tanaman menjadi lebih cepat berkembang, menjadikan daun pada tanaman lebih hijau dan sayur menjadi subur tidak kerdil”. Ujar Bu Oda selaku konsumen. Adapun saran dari Ibu Oda yaitu semoga pupuk ini akan terus ada bagi konsumen, jangan berhenti produksi jika bisa kemas dalam botol ukuran besar sehingga menambah minat konsumen dan pertahankan harga jual jangan sampai berubah-ubah atau tidak tetap.

Penulis : Rosita Mala
Editor : Rima & Owen