Penerapan 5S, Tata Letak dan Hygiene Pada Usaha Kuliner Bandar Nasgor Kabupaten Bengkayang

Bengkayang menjadi salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Kalimantan Barat tepatnya pada daerah perbatasan antar negara Indonesia-Malaysia, mayoritas penduduknya merupakan suku Dayak. Institut Shanti Bhuana merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bengkayang. Adanya Kampus ini, diharapkan dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat yang berada di sekitarnya karena perkembangan daerah sangat bergantung pada SDM yang ada. Kerja Praktek dilakukan oleh mahasiswa pada semester 7 dari Program Studi Manajemen. Penerapan materi yang telah diperoleh selama perkuliahan, Mahasiswa akan terjun langsung melakukan Kerja Praktek.

Institut Shanti Bhuana bekerja sama dengan pihak ILO SCORE Indonesia dalam menerapkan modul-modul yang telah dibuat untuk melakukan Kerja Praktek, mahasiswa di minta untuk mendampingi setiap UMKM yang berada di Bengkayang dengan tujuan agar usaha yang sedang berjalan semakin berkembang. Melihat hal itu, kelompok ini diberikan kesempatan untuk mendampingi salah satu UMKM yaitu Bandar Nasgor. Kelompok ini selaku konsultan dengan memberikan bimbingan, masukan, dan juga informasi yang telah didapatkan pada saat perkuliahan serta pembekalan Kerja Praktek supaya usaha tersebut dapat berkembang.

Dalam pelaksaan kegiatan Kerja Praktek pada usaha kuliner Bandar Nasgor, kelompok ini berperan sebagai konsultan dengan memberikan masukan dan bimbingan terhadap pemilik usaha yang berpedoman pada modul-modul dari ILO SCORE.  Setelah menyampaikan terkait modul 5S kemudian kelompok meminta persetujuan dari pemilik usaha dan karyawan. Adapun modul 5S yang telah diterapkan yakni yang pertama, Sisih dengan memindahkan barang yang tidak diperlukan pada area meja kompor. Kedua, Susun yaitu menata barang dengan baik supaya terlihat rapi. Ketiga, Sasap yakni membersihkan karpet, meja, dan kompor. Keempat, Sosoh dilakukan setelah melaui ketiga modul tersebut dengan memastikan kebersihan dan keteraturan barang supaya tetap terjaga. Kelima, inilah modul yang terakhir yakni Suluh dengan memastikan bahwa pemilik dan karyawan tetap melakukan pekerjaan dengan spontan tanpa diperintah ataupun diawasi.

Dengan menerapkan kelima modul, tata letak, serta hygiene maka diharapkan kepada pihak UMKM dapat memilih kualitas dan kepercayaan pelanggan untuk terus menikmati kuliner nasi goreng pada usaha Bandar Nasgor. Selain itu, kelompok ini juga membantu dalam mengontrol kebersihan dan mempromosikan pada setiap media sosial serta mendaftarkan usaha melalui Google Maps. Hal tersebut dilakukan supaya pemilik usaha terbiasa dan konsisten  dalam mengembangkan usahanya.

 

Authors: Prisila Eva Brilian, Wahyu Christian, dan Kalista Lisska Karnika
Editor: Rima Irma