Arti Lambang Institut Shanti Bhuana

Lingkaran Merah Putih menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi mengutamakan kepentingan bangsa dan negara Indonesia, berazaskan Pancasila dan UUD ’45. Walaupun demikian, Institut SB tidak hanya berorientasi regional atau nasional semata namun juga berupaya untuk berkontribusi dalam dunia internasional.

Warna coklat melambangkan budaya amare.

Bidang segilima melambangkan asas Pancasila sebagai fondasi Perguruan Tinggi. Warna hijau di belahan bawah merupakan simbol bumi dan alamnya yang hijau, sedangkan warna ungu melambangkan dunia ilahi. Keduanya menyatu pada satu garis untuk menegaskan posisi Perguruan Tinggi melawan sekularisme.

Lilin yang berpendar mencerminkan niat Perguruan Tinggi untuk menjadi inspirator, motivator, dan penggerak lestari profesionalitas, disiplin, kejujuran, integritas, dan iman yang mendalam.

Burung merpati sebagai sumber api lilin dan juga api yang menerangi seluruh elemen dalam lambang Perguruan Tinggi merupakan simbol kelembutan dan Allah yang mendasari seluruh program dan kegiatan Perguruan Tinggi.

Buku yang terbuka menunjukkan komitmen Perguruan Tinggi, baik dosen-dosen maupun mahasiswa-mahasiswinya, untuk selalu belajar dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan.

Pena dari bulu angsa menggambarkan tekad dan upaya Perguruan Tinggi untuk tidak hanya membaca, tetapi juga mengadakan riset dan menghasilkan karya-karya tulis ilmiah yang bermutu dan lestari.

Salib pada buku menjadi simbol iman sebagai pendasaran setiap kegiatan ilmiah, suatu penegasan bahwa iman dan akal budi dapat bekerja sama menuju kebenaran.

Tangga menunjukkan proses Perguruan Tinggi mencapai tujuan akhirnya, yakni Allah sebagai Kebenaran Tertinggi.

Awan putih mencerminkan misteri Kebenaran Tertinggi yang hanya bisa dicapai dengan integrasi iman dan akal budi.

Matahari oranye merupakan simbol Kebenaran Tertinggi, yakni Allah sebagai pusat dan tujuan Sekolah Tinggi.

SEMBOYAN Institut Shanti Bhuana

Semboyan Perguruan Tinggi adalah “Deum Amare et Amatum Facere”, yang berarti “Mengasihi Allah dan menjadikan Dia dikasihi”.