Cerita dibalik Prosesi Pemberkatan Gedung Auditorium dan Pengubahan Nama Wisma Putra ISB

Auditorium
Institut Shanti Bhuana (ISB) saat ini memiliki gedung Auditorium 2 lantai yang cukup megah, bentuk bangunan yang artistik dengan perpaduan warna cat coklat muda dan putih menambah keanggunan dari gedung 2 lantai tersebut.

Tatkala kita memasuki komplek ISB dari pintu utama di sebelah kanan jalan terlihat sebuah bangunan dengan halaman yang luas serta 2 tiang penyangga yang kokoh seakan menyambut kehadiran setiap civitas akademika ISB.

Jika kita melihat lebih dekat, pada lantai 2 gedung Auditorium tersebut terdapat sebuah ruangan yang cukup besar yang bisa menampung semuah civitas akademika. Terutama dalam kegiatan-kegiatan besar yang melibatkan keikutsertaan semua civitas akademika.

Sementara di lantai 1 terdapat sejumlah ruangan yang difungsikan sebagai tempat kegiatan pendukung institusi seperti kantin, toko dan gallery inventment, aktivitas mahasiswa lainnya.

Pada Minggu 26 September 2021 yang lalu gedung Auditorium ini diberkati dalam sebuah perayaan Ekaristi yang dipimpin langsung oleh Rektor Institut Shanti Bhuana (ISB), Romo Marianus Dinata Alnija (Rm Eugene, CSE).

Dalam Khotbahnya Romo menegaskan bahwa Auditorium dibangun guna menunjang seluruh kegiatan kampus ISB. Lebih lanjut, Ia memaparkan bahwa dengan bertambahnya jumlah mahasiswa maka kebutuhan akan adanya sebuah ruangan Auditorium menjadi sangat penting.

“Jadi kedepannya kita bisa manfaatkan Auditorium ini dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua civitas akademika,” ungkap Romo Rektor Eugene CSE.

Pada kesempatan yang sama Diakon Mansur, CSE juga mengungkapkan bahwa gedung Auditorium menjadi tempat dimana kegiatan-kegiatan besar kampus bisa dijalankan.

“Dibangunnya gedung Auditorium bertujuan untuk memfasilitasi seluruh Civitas Akademika ISB supaya dapat digunakan pada berbagai kegiatan seperti wisuda, pentas seni, olahraga indoor, pertemuan sel dan lainnya. Gedung ini dilengkapi fasilitas lainnya seperti kantin, toko, dan galeri investasi” ujar Diakon Mansur, CSE selaku kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) asrama ISB.

Dalam kegiatan pemberkatan Auditorium tersebut, juga ditetapkan Santo Yosef sebagai santo pelindung dari gedung tersebut.

“Dengan ditetapkannya Santo Yosef sebagai pelindung gedung ini, maka selanjutnya gedung Auditorium ini akan dikenal sebagai gedung Santo Yosef ISB,” ujar Romo Rektor.

Hadir dalam acara pemberkatan gedung tersebut Romo Rektor ISB Eugene, kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) asrama ISB Diakon Mansur CSE, Warek I Sr. Skolastika, Warek III Sr. Priska dan juga para suster, serta Bapak/Ibu asrama dan para mahasiswa/i yang tinggal di asrama.  

Perubahan Nama Pelindung Wisma Putra ISB
Institut Shanti Bhuana (ISB) adalah kampus yang menyediakan Asrama sebagai fasilitas pendukung dalam kegiatan Institusi. Saat ini terdapat 3 gedung Asrama dengan masing-masing memiliki 3 lantai yaitu 2 gedung Asrama Putri dan 1 Gedung Asrama Putra.

Masing-masing gedung wisma memiliki nama pelindungnya masing-masing. Namun untuk wisma putra ISB kini telah berganti nama pelindung, yang mana sebelumnya wisma putra diberi nama pelindung Santo Yosef kini sudah berganti nama pelindung yakni Santo Carlo Acutis, yang mana selanjutnya wisma putra ISB akan dikenal dengan sebutan Wisma Carlo Acutis.

Keputusan pergantian nama pelindung wisma putra ISB berdasarkan hasil rapat yayasan pada bulan Juni 2021 yang lalu. Terdapat 2 alasan pengubahan nama wisma yaitu:

Pertama karena Santo. Carlo Acutis ini merupakan orang kudus yang meninggal pada usia muda, pelajar yang rajin, pemuda yang berintegritas, mempunyai  iman mendalam, bermoral, dan semuanya persis seperti yang dicita-citakan  supaya Santo ini dapat menjadi teladan bagi setiap penghuni wisma tersebut. Selain sebagai orang muda yang kudus, dia juga hidup pada zaman modern dan salah satu karyanya dengan membuat Website mengenai keajaiban Ekaristi.

Kedua, yaitu alasan praktisnya karena Auditorium baru diberikan nama pelindung yaitu Santo Yosef.

Semoga Santo Yosef dan Santo Carlo Acutis dapat menjadi teladan kita semua dan melindungi kita semua para pemakai Gedung Auditorium dan juga para penghuni wisma.

Author: Rima Irma
Editor: Siprianus Jewarut, SS.,M.Pd