Sukses Adakan Workshop Pembelajaran STEM Berbasis Robotik: Bentuk Implementasi Kerjasama PGSD Institut Shanti Bhuana dengan ARTec Japan, Wow Learning Education Singapore, Indonesia Association of STEM Education, dan ARTec Indonesia

Institut Shanti Bhuana, Bengkayang – Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Institut Shanti Bhuana berhasil mengadakan Workshop STEM Berbasis Robotik yang diikuti oleh 60 guru SD dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, khususnya dari wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Workshop ini merupakan buah dari kolaborasi dengan ARTec Japan, Wow Learning Education Singapore, Indonesia Association of STEM Education, dan ARTec Indonesia, serta diselenggarakan di lantai 3 Gedung Kuliah PGSD Institut Shanti Bhuana pada Jumat, 27 September 2024.

Ketua Program Studi PGSD, Bapak Siprianus Jewarut, S.S., M.Pd., secara resmi membuka acara dengan harapan agar workshop ini dapat memperkuat pemahaman para guru tentang penerapan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di sekolah dasar, terutama dalam pembelajaran berbasis robotik. “Kami berharap melalui workshop ini, para guru di daerah perbatasan dapat meningkatkan kualitas pengajaran mereka dengan pendekatan STEM, sehingga memberikan dampak positif terhadap pendidikan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pengantar dari Fasilitator STEM, Bapak Totok Victor Didik Saputro, M.Pd., yang menjelaskan pentingnya integrasi STEM dalam sistem pendidikan masa kini. Beliau menekankan bagaimana pembelajaran berbasis STEM, khususnya dengan penggunaan robotik, dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. “Robotik dalam pembelajaran STEM adalah salah satu cara efektif untuk menjadikan pembelajaran lebih relevan dan menarik bagi siswa di era digital ini,” jelasnya.

Sesi pertama workshop dipandu oleh Bapak Arif Hidayat, Ph.D.Ed, seorang dosen dari Universitas Pendidikan Indonesia sekaligus Ketua Perkumpulan Penggiat Science, Technology, Engineering, and Mathematics Indonesia (PPSTEMI). Beliau memperkenalkan konsep dasar pendidikan STEM dan menjelaskan bagaimana penerapannya dapat membantu siswa menghadapi tantangan masa depan. “Pendidikan STEM tidak hanya tentang teknologi dan sains, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah sehari-hari,” terangnya.

Pada sesi kedua, Ms. Jane Soh dari Wow Learning Education Singapore memperkenalkan perangkat robotik Studuino dan pemrograman blok, serta bagaimana guru dapat memanfaatkan teknologi ini untuk memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menyenangkan. “Pemrograman blok dengan Studuino memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami konsep teknologi dengan cara yang praktis,” ungkapnya.

Sesi ketiga dipresentasikan oleh Mr. Tan Im dari ARTec Japan, yang mengulas penerapan robotik dalam pembelajaran STEM di sekolah. Ia memaparkan berbagai strategi praktis untuk mengintegrasikan teknologi robotik ke dalam kurikulum sehingga siswa dapat mengaplikasikan teori dalam praktik. “Robotik memberikan kesempatan kepada siswa untuk memadukan pengetahuan ilmiah dengan praktik langsung, membuat pembelajaran lebih dinamis dan relevan,” paparnya.

Diharapkan workshop ini dapat memperkuat kemampuan guru dalam menggunakan teknologi di kelas serta mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang diperlukan di masa depan, terutama dalam menghadapi kemajuan teknologi.

Penulis : Mickael Febrianto Owen & Antonius