Menutup akhir tahun 2022, dunia ditempa oleh issue tentang resesi yang akan melanda semua negara. Hal ini tentu saja akan menyebabkan penurunan ekonomi secara besar-besaran. Bahkan untuk Indonesia sendiri diramalkan akan mengalami reflasi yaitu resesi dan inflasi yang menyebabkan munculnya kecemasan dalam masyarakat.Tapi Ini bukan berarti bahwa tidak ada celah untuk mengatasi hal ini. Oleh sebab itu, HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi) Institut Shanti Bhuana Bengkayang, menanggapi tantangan resesi ini dengan mengadakan Webinar Nasional dengan tema “Kreativitas Generasi Muda Mengembangkan Teknologi Informasi Dalam Menghadapi Tantangan Resesi”, pada hari Sabtu tgl 26 November 2022.
Tema ini ternyata mengundang keingintahuan banyak orang ataupun netizen sehingga lebih dari 300 peserta mengikuti webinar ini dan kebanyakan dari peserta adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik dari Sulawesi, Jawa, Papua, Maluku, Sumatra maupun Kalimantan Barat dan Selatan. Didukung oleh para pembicara yang memang berkecimpung dalam dunia TI sehingga dirasakan webinar ini membawa banyak masukan untuk kedepannya. Dimulai dari Dr. Irwan Sembiring S.T.,M.Kom (Dosen S3 Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Informasi UKSW) sebagai pembicara pertama yang membahas tentang keamanan data dan peluang dalam menghadapi tekanan baik resesi dan inflasi serta ilmu yang harus dikembangkan untuk tahun tahun kedepannyaKemudian Bapak M. Najamudin Ridha S. Kom., M. Kom (Dosen Politeknik Tanah Laut Kalimantan Selatan dan juga CV. Bekantan Kalselmembahas mengenai Perkembangan dan Peluang Bisnis Cloud di Indonesia yakni Indonesia Pasar Cloud (server) layanan server. Hal ini kemudian diteguhkan juga oleh Bapak Dema Mathias Lumban Tobing S. Kom., M. Kom (Direktur Program How To Think Foundation). Dengan gayanya yang lucu dan kocak, bahkan tidak sedikit peserta yang memberikan julukan motivator yang out of the box programmer, beliau membahas tentang mengapa anak IT harus bisa programming yakni untuk menjawab perubahan zaman serta melihat peluang dan menjadi produsen bukan folllowers. Selanjutnya Ibu Winanti S. Kom.,M.M., M. Kom selaku Warek 1 dan dosen Universitas Insan Pembangunan Jakarta menjelaskan tentang peran teknologi menghadapi tantangan resesi yakni dengan memanfaatkan teknologi sebagai peluang untuk siap menghadapi resesi dengan melihat opportunitydari prospek kerja yang tidak akan berhenti berkembang dalam segala situasi. Webinar ini ditutup oleh narasumber dari Institut Shanti Bhuana sendiri yaitu Bapak Listra Firgia S.Kom.,M.Kom yang membahas tentang siapa yang akan mendukung perkembangan teknologi Informasi. Kita sebagai pengguna teknologi tersebut harus mempunyai perencanaan yang baik dan relasi mitra dengan Pemerintah Daerah maupun Swasta untuk mendukung perkembangan teknologi. Webinar ini dipandu oleh Ibu Mira, S.Kom.,M.Kom. sebagai moderator dan Ibu Yuliana, S.Kom,M.Kom. mewakili nstitusi memberikan kata sambutan sebagai dukungan atas kegiatan webinar ini.
Diharapkan dengan adanya webinar nasional ini dapat memberi gambaran kepada para generasi muda bahwa teknologi informasi selalu berkembang dan selalu diperlukan dalam segala situasi termasuk issue resesi. Bahkan bisa dikatakan teknologi dapat memecahkan persoalan ke depannya. Hal ini bisa dilihat sejak COVID-19 melanda selama 2 tahun lebih. Kehadiran teknologilah yang justru menjembatani komunikasi dan kegiatan untuk membantu manusia untuk melewati badai COVID-19 ini. Semoga ketakutan masyarakat akan resesi dapat berkurang dengan bantuan teknologi informasi yang berkesinambungan dan selalu dikembangkan.
Penulis: Santi Thomas, S.Kom.,M.MSI., Azriel C. Nurcahyo, M.Kom.