Hybrid learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) online dengan offline/tatap muka yang dilakukan secara efektif namun tetap patuh pada protokol kesehatan (prokes).
Pembelajaran ini dilakukan oleh beberapa dosen prodi manajamen dan beberapa mahasiswa/i yang melalui online dan juga offline. Kegiatan belajar ini sangat menekankan prokes, seperti memakai masker, menjaga jarak serta mengurangi interaksi jarak dekat antara dosen dan mahasiswa. Penekanan prokes ini tidak hanya berlaku untuk mahasiswa yang kuliah secara tatap muka, tetapi juga dilakukan oleh mahasiswa yang mengikuti perkuliahan secara daring atau online, dengan tetap memakai masker selama perkuliahan berlangsung.
Kegiatan KBM ini dilakukan sejak hari Rabu, 2 Maret 2022 tepatnya di gedung kuliah Institut Shanti Bhuana. Kegiatan pembelajaran offline/tatap muka ini dilakukan oleh beberapa mahasiswa/i yang awalnya sudah dilakukan tes swab dan beberapa dosen yang juga sudah melakukan tes swab untuk memastikan keamanan saat pembelajaran berlangsung. Namun dengan begitu saat pembelajaran berlangsung para mahasiswa/i dan dosen selalu menggunakan masker dan menjaga jarak antara satu dan yang lain.
KBM hybrid learning ini dilakukan untuk percobaan kuliah tatap muka dalam penyesuaian kondisi dan kesiapan para mahasiswa/i dan dosen mengingat banyaknya kesulitan yang dilakukan saat perkuliahan oline dengan berbagai alasan seperti susah sinyal, kuota internet dan kesiapan teknologi seperti laptop, handphone yang tidak memadai.
Diharapkan di masa depan di mana situasi covid sudah semakin membaik maka KBM dapat dilakukan dengan baik secara tatap muka atau paling tidak secara hybrid learning.
Author: Meylin Dewanie
Editor: Dewi Basuki
