Fasilitas Gedung ISB
Institut Shanti Bhuana (ISB) adalah sebuah Perguruan Tinggi sewasta yang didirikan ditanah perbatasan. Tepatnya di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Letaknya yang berada diujung barat kepulauan Indonesia membuat batas wilayahnya langsung bersebelahan dengan Negara tetangga. Pada sisi bagian utara dari Kabupaten Bengkayang kita temui kota Serawak yang merupakan bagian dari Negara Malaysia. Kendati letak wilayah berada diujung perbatasan RI, tidak mengurungkan niat Founding Father membangun ISB.
Niat baik dan keseriusan Founding Father beserta Yayasan Santo Yohanes Salib dalam mendirikan sebuah institusi yang profesional dan berintegritas sangat jelas terlihat dari proses pembangunan gedung perkuliahan serta sarana dan prasarana yang luar biasa. Terlihat deretan gedung yang mentereng dan bertingkat, serta suasana kampus yang asri menjadikan tempat ini menarik untuk dikunjungi. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang perkuliahan tidak kalah lengkapnya bila dibandingkan dengan sejumlah perguruan tinggi lainnya.
Tatkala kita menapakkan kaki di Kota Bengkayang, jangan lupa berkunjung ke institusi ini. Dari jalan utama kota Bengkayang, temukan persimpangan menuju Jln. Bukit Karmel. Dijalan Bukit Karmel inilah institusi berdiri. Sejauh mata memandang dari arah jalan raya menuju kompleks kampus ISB, mata kita akan dimanjakan dengan luasnya hamparan yang begitu indah, dengan pemandangan sawah dan pohon kelapa sawit dan karet. Setiba di gerbang utama kompleks ISB, kita akan langsung berhadapan dengan patung Yesus yang dibangun cukup besar dengan tangan terentang, seolah sedang menyambut kedatangan para Civitas Academica Institut Shanti Bhuana, dan siapapun yang ingin mengenal lebih dekat dengan institusi ini.
Dilingkar kaki Patung Yesus tersebut terlihat jelas moto dari Institusi ini “Deum Amare et amatum facere”, yang berarti “mengasihi Allah dan menjadikan Dia dikasihi”. Semboyan ini kemudian menjiwai seluruh Civitas Academica dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).
Pada pijakan pertama dikompleks ISB, mata kita akan disuguhkan dengan 3 bangunan megah bertingkat pada sisi depan, kanan, dan kiri kita. Ke 3 bagunan ini seolah-olah memberi isyarat kepada kita yang sedang berkunjung bahwa institusi sunggung menjalankan Tri Darma Perguruan tinggi yang menjadi wadah perjuangan dan pelayanan institusi ini.
Pada sisi sebelah kiri dari gerbang utama, berdiri kokoh sebuah bangunan Gereja, yang diberi nama Gereja “Santo Yohanes Salib”. Tidak banyak kita temui di Indonesia, dalam kompleks Institusi Pergurun Tinggi terdapat patung Yesus dan bangunan Gereja yang megah dan kokoh seperti di ISB. Rupanya patung Yesus dan bangunan Gereja ini adalah penciri lahiriah dari Institusi ini. Dalam benak setiap tamu yang hadir langsung mengamini bahwa ISB adalah kampus Katolik yang menjadikan iman dan cinta kasih sebagai landasan dasar dalam menjalankan rutinitas di institusi.
Ciri pendidikan spiritual segenap Civitas Academica selalu dimulai dari tempat ini. Dosen, Staf dan Mahasiswa secara berkala membina kehidupan spiritualnya di tempat ini. Mahasiswa sebagai peserta didik selalu diajarkan dengan kehidupan rohani melalui Misa, Meditasi, Adorasi, Persekutuan Doa, dan kegiatan rohani lainnya yang menjadikan mereka teguh dalam iman serta kuat dalam penghayatanya.
Sementara itu pada sisi sebelah kanan dari gerbang utama, berdiri kokoh sebuah bangunan Auditorium yang sangat besar. Halaman gedung yang luas serta tiang-tiang penyanggah gedung yang tinggi memberikan kesan megah pada gedung yang baru dibangun tersebut. Terlihat pada bagian depan terdapat kolam yang cukup artistik dengan ukiran pada tiang penyanggah gedung yang sangat menarik, memberi sentuhan budaya yang khas, khususnya budaya Dayak Kalimantan.
Gedung yang dibangun 2 lantai tersebut akan menjadi pusat seluruh kegiatan kemahasiswaan. Pada lantai 1 akan menjadi pusat pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat, serta pusat kreativitas mahasiswa. Selain itu pada lantai yang sama akan terdapat kantin Institusi yang akan melayani kebutuhan jasmani seluruh Civitas Academica.
Sementara di lantai 2 Auditorium, terdapat ruangan yang cukup besar, yang mana dalam pemanfaatannya akan menjadi tempat kegiatan mahasiswa yang menghadirkan mahasiswa dalam jumlah besar. Baik itu kegiatan akademis maupun kegiatan non akademis.
Pada sisi tengah dari gerbang utama, terlihat gedung 3 lantai, dengan logo Institusi terpampang di depannya serta terbaca jelas tulisan yang mengapiti logo tersebut “Rektorat Shanti Bhuana” .
Ini merupakan gedung utama institusi yang mana di dalamnya terdapat ruangan-ruangan penting dari para petinggi institusi, mulai dari ruangan Rektor, Warek 1, Warek 2, Warek 3, ruangan para dosen Manajemen, Entrepreneurship, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Teknik Informatika (TI), serta ruangan para staf ISB.
Rektor dan para Wakil Rektor serta para Dosen melakukan aktivitas internal didalam gedung tersebut, diantaranya melakukan rapat institusi, briefing dosen, bimbingin mahasiswa serta aktivitas ilmiah lainnya yang menunjang keberlangsungan perguruan tinggi.
Saat kita masuk kedalam kompleks institusi, dibalik gedung rektorat terlihat sebuah gedung berdiri kokoh 3 lantai, yang mana gedung tersebut merupakan gedung perkuliahan. Semua mahasiswa/I, mulai dari prodi Manajemen, Entrepreneurship, Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Teknik Informatika (TI), menjalankan proses perkuliahan di gedung ini.
Dari ruangan kelas yang satu ke ruangan kelas yang lain, terlihat sarana dan prasarana penunjang proses belajar mengajar sudah sangat lengkap. Mulai dari kursi mahasiswa, whiteboard, Spidol, speaker serta LCD Proyektor yang tergantung di langit-langit kelas. Bahkan di beberapa kelas terlihat tv layar sentuh terpampang di depan kelas. Fasilitas ruang kelas yang sudah sangat memadai ini disediakan oleh pihak institusi guna menunjang proses belajar mengajar di kelas serta membantu mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh Dosen.
Pada sisi lain dari gedung, terlihat beberapa ruangan yang dijadikan sebagai laboratorium, sebagai ruangan dimana mahasiswa melakukan kuliah praktik pada mata kuliah tertentu.
Hidup Berasrama
Hidup berasrama merupakan salah satu penciri Institut Shanti Bhuana(ISB). Tidak banyak kita temui di Indonesia sebuah perguruan tinggi baik negeri mau sewasta yang memiliki integrasi yang kuat antara hidup berasrama dan kehidupan akademis di kampus. ISB memadukan keduanya dan menjadi ciri khas institusi ini.
Di dalam kompleks ISB kita temui 3 bangunan kokoh berlantai 3 dibangun secara berjejer dari sebelah kiri pintu masuk kompleks ISB setelah Gereja Santo Yohanes Salib. Ke 3 bagunan yang didominasi warna putih dan coklat tua tersebut merupakan asrama bagi para mahasiswa dan mahasiswi ISB. 2 gedung asrama untuk mahasiswi dan 1 gedung untuk mahasiswa.
Dalam aturan institusi tertera bahwa yang wajib tinggal di asrama adalah mahasiswa tingkat 1 dan 2 serta semua mahasiswa yang mendapat beasiswa wajib tinggal diasrama selama 4 tahun. Namun demikian mahasiswa/I yang lain juga diperbolehkan tinggal di asrama sejauh itu merupakan keinginan sendiri serta kapasitas kamar asrama masih mencukupi.
Fasilitas Olahraga
Seperti halnya kampus pada umumnya, ISB juga memiliki fasilitas olahraga yang tidak kalah lenkapnya. Di belakang gedung rektorat terlihat sebuah lapangan sepak bola yang cukup besar yang memungkinkan semua mahasiswa melakukan olahraga bolakaki di sana, selain itu di bagian utara terlihat sebuah lapangan futsal dan voli yang sudah sangat bagus dan permanen dengan dasar semen yang kuat. Mahasiswa yang memiliki bakat dibidang olahraga bisa menuangkan hobinya pada masing-masing bidang olahraga yang sudah disediakan oleh institusi.
Selain fasilitas olahraga di luar gedung, di dalam gedungpun tersedia fasilitas olahraga. Terlihat di samping refter mahasiswa asrama, terdapat sebuah lapangan bulu tangkis serta meja pimpong yang juga disediakan guna menunjang aktifitas mahasiswa terutama dalam menyalurkan hobi mereka.
Indah dan megahnya fasilitas gedung di ISB, serta lengkapnya sarana dan prasarana yang dibangun, membuat kagum bagi setiap tamu yang datang. Kekaguman para tamu di ISB melengkapi kebanggan dari segenap Civitas Academica yang sudah menjadi bagian dari institusi ini. Maka setiap pribadi yang sudah tergabung dalam institusi ini, kemudian diikat dalam sebuah semangat kekeluargaan dengan sebutan khasnya keluarga Amarean Institut Shanti Bhuana.
Penulis: Siprianus Jewarut, SS.,M.Pd
Editor: Siprianus Jewarut, SS.,M.Pd