Mahasiswa Institut Shanti Bhuana Prodi Manajemen semester 7 memiliki mata kuliah Kerja Praktek untuk mendampingi UMKM yang berada di Bengkayang menggunakan materi yang diperoleh selama kuliah dan pembekalan. Tempat pendampingan UMKM ditentukan oleh masing-masing kelompok. Mahasiswa dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil supaya mempermudah pelaksanaan Kerja Praktek pada UMKM yang akan didampingi. Sebelumnya mahasiswa telah dibekali dengan materi dari ILO SCORE Indonesia, sejak 2-5 November 2021. Pelaksanaan Kerja Praktek selama 1 bulan, sejak Kamis, 11 November 2021 hingga Sabtu, 18 Desember 2021. Dalam kurun waktu 1 bulan harus mencapai sebanyak 50 jam, mahasiswa dibebaskan untuk memilih hari dan lama waktu pelaksanaan Kerja Praktek sesuai kesepakatan kelompok dan pemilik/pengelola UMKM.
Kelompok ini memilih Kedai Handmade/Cafe Handmade sebagai tempat pelaksanaan Kerja Praktek. Usaha ini berdiri pada tahun 2016. Berdirinya Kedai Handmade ini dilatarbelakangi oleh anak pertama Ibu Haeppy yang bernama Gugun mempunyai inisiatif untuk membuka cafe. Sebelumnya cafe tersebut merupakan sebuah gudang, kemudian dialih fungsikan menjadi cafe. Saat baru dibuka, Kedai Handmade memiliki ramai pengunjung. Secara keseluruhan pengunjungnya merupakan teman-teman sekolah Gugun, namun seiring berjalannya waktu karena anak pertama Ibu Haeppy melanjutkan pendidikan di Bali maka lanjut dikelola oleh temannya bernama Timy dengan menggunakan sistem penghasilan dibagi 2. Timy mengelola Cafe ini selama 2 tahun, sejak tahun 2017-2019. Kemudian pada akhir 2019 hingga saat ini, kepengelolaan Cafe Handmade berpindah kepada Dewi yang merupakan sepupu Ibu Haeppy
Melakukan pendampungan terhadap pengelola UMKM
Terdapat visi dan misi dari Kedai Handmade yaitu, Visi: Tetap bertahan dan bersaing dengan kompetitor serupa dan Misi: Memberikan pelayanan yang maksimal, Menjaga kebersihan lingkungan kedai secara maksimal, Tidak membuat pelanggan menunggu lama, dan Menjaga kehigienisan berbagai peralatan yang digunakan untuk produksi. Kedai Handmade saat ini beralamat di Jalan Rumah Sakit Umum Bengkayang RT.01/RW.01, Sebalo Bengkayang (depan simpang Bangun Sari).
Setelah melakukan pertemuan dan komunikasi sejak Senin, 8 November 2021 bersama pengelola, kemudian kelompok ini melakukan identifikasi masalah kemudian dijabarkan dalam Baseline Assesment (BLA). Adapun identifikasi masalah yaitu antara lain, adanya komunikasi antara pemilik dan pengelola dalam menjalankan usaha, perlunya melakukan general cleaning secara teratur untuk meningkatkan kebersihan, membuat label barang, adanya upaya dalam meningkatkan kerapian tempat kerja seperti meja kasir, pengelolaan parkiran agar lebih tertata rapi, perlunya mempertahakan dan meningkatkan bidang K3 dan Hygiene, adanya pelatihan keterampilan baru dalam pelayanan, perlunya laporan keuangan bulanan mengenai modal, pengeluaran, dan pemasukan, adanya pengembangan produk baru untuk menarik perhatian konsumen, serta memerlukan media sosial untuk mempromosikan Kedai Handmade.
Dari berbagai identifikasi masalah tersebut, kelompok ini selaku konsultan menawarkan beberapa modul dari ILO SCORE Indonesia kepada mitra UMKM tersebut. Walaupun terdapat beberapa hal yang tidak disetujui oleh pengelola, akan tetapi terdapat beberapa modul yang kami tawarkan kemudian dapat diterima oleh mitra UMKM ini. Modul tersebut berupa Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan Suluh (5S), Hygiene, dan Kesehatan, Keselamatan Kerja (K3).
Penerapan modul dari ILO SCORE
Dari beberapa modul ILO SCORE Indonesia yang telah diterapkan menjadikan beberapa perubahan yang cukup signifikan yaitu suasana baru dari Kedai Handmade. Manfaat tersebut berupa tingkat kebersihan pada area kedai seperti kipas angin telah bersih dari debu yang bertumpuk, kemudian stop kontak sebelumnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan namun kini semuanya telah bisa digunakan. Stop kontak menggunakan kabel penghubung yang panjang, guna karyawan dan pengunjung terhindar dari kecelakaan. Pencahayaan sudah baik, meja dan kursi untuk jumlah pengunjung yang banyak telah ditata kembali supaya pengunjung merasa nyaman saat duduk. Area dapur dibersihkan oleh tim Kerja Praktek dan dibantu oleh karyawan, dengan membersihkan meja kompor untuk mengolah bahan serta menambahkan taplak meja supaya lebih mudah dibersihkan dari minyak saat menggoreng.
Authors: Christian Richardson dan Elisabet
Editor: Rima Irma