Pada hari Rabu, 3 November 2021, mahasiswa Institut Shanti Bhuana dari Program Studi Manajemen angkatan 2018 mengikuti training yang diadakan oleh pihak SCORE. Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pembekalan pelaksanaan Kerja Praktek kepada mahasiswa/i untuk mendampingi salah satu UMKM yang ada di Kabupaten Bengkayang dan waktu pelaksanaan selama 1 bulan. UMKM yang didampingi yaitu Toko Sembako Nadin Family yang menjual sembako, sayuran dan ikan. Pendiri usaha ini bernama Juniarta Tianggur Siregar sejak tahun 2019 beralamat di Jalan Raya Ledo, Bani Amas, Kecamatan Bengkayang, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Toko sembako Nadin Family hingga saat ini belum memiliki karyawan, sehingga pemilik usaha merangkap sebagai pekerja. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pihak Toko Nadin Family, diantaranya tempat usaha sepi pelanggan, area kerja belum tertata dengan baik, area toko kurang bersih, tidak memiliki media promosi, dan tidak memiliki pembukuan maupun penghitungan harga pokok penjualan. Oleh karena itu, praktikan berdiskusi dan menawarkan beberapa modul yang sesuai untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi Toko Nadin Family, dan modul-modul yang ditawarkan tersebut terdiri dari Modul 5S, Modul K3, Modul Promosi, Modul Pembukuan dan Penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).
Dalam Kegiatan Kerja Praktik di toko sembako Nadin Family, praktikan ditempatkan sebagai konsultan. Fokus kerja tersebut adalah memberikan masukan terkait modul apa yang perlu diterapkan di toko Nadin Family. Selama masa praktek berlangsung, praktikan berada di bawah bimbingan Ibu Juniarta Tianggur. Siregar selaku pemilik dari toko Nadin Family. Adapun tugas praktikan di toko sembako Nadin Family, yaitu merencanakan dan menerapkan modul 5S, membuat promosi di Google Maps dengan mengunggah foto lokasi toko Nadin Family, merencanakan dan menerapkan modul 3K, dan mengajarkan tentang literasi keuangan maupun pembukuan dan penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP).
Modul 5S yang telah diterapkan memberikan manfaat bagi toko sembako Nadin Family, yakni kondisi toko sebelum diterapkan modul 5S masih dalam keadaan berantakkan dan kurang bersih, namun setelah diterapkan modul 5S kondisi toko terlihat lebih bersih dan rapi. Penggunaan Google Maps juga memberikan keuntungan bagi toko. Penerapan Modul K3 juga memberikan dampak positif bagi pihak toko sembako Nadin Family dan pelanggannya terutama dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, dengan pembelajaran terkait literasi keuangan yang diberikan kepada pemilik Toko Sembako Nadin Family melalui modul pembukuan dan penghitungan harga pokok penjualan sehingga pemilik mengetahui catatan pemasukan dan pengeluaran toko, serta bisa membedakan antara pengeluaran pribadi dan pengeluaran toko sehingga keuangannya tidak bercampur dengan keuangan pribadi.
Sebelum
Sesudah
Authors: Emeliana dan Marko Ayas Saputra
Editor: Rima Irma